Sering Duduk Picu Masalah Postur dan Kardio Metabolik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Terlalu sering duduk bisa menyebabkan masalah yang terbagi dalam dua kategori besar, masalah postural dan kardio metabolik. Hal ini diungkapkan seorang profesor aktivitas fisik dan kesehatan di Universitas Swansea, Inggris, Kelly Mackintosh.
"Saya bisa berlari selama satu jam dengan anjing setiap pagi dan memenuhi pedoman pemerintah untuk aktivitas fisik, tetapi kemudian duduk atau melakukan aktivitas menetap selama sisa hari itu berarti saya akan digolongkan sebagai tidak banyak bergerak," kata Mackintosh yang ditulis di laman The Guardian, belum lama ini.
Advertisement
Dalam hal masalah postural dan nyeri, duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan otot dan tendon menjadi kaku, menyebabkan sindrom nyeri patellofemoral, yaitu kondisi ketika tulang rawan di bawah tempurung lutut rusak yang juga dikenal sebagai “lutut pelari”, dan juga dapat menyebabkan nyeri punggung bawah.
BACA JUGA: Ledakan Bom di Pakistan, Diplomat Indonesia Dikabarkan Selamat
Satu studi baru-baru ini menemukan hubungan antara duduk lama dan masalah ekstensi pinggul, yang dapat menyebabkan bentuk nyeri muskuloskeletal lainnya. Duduk di tempat kerja jangka panjang juga dikaitkan dengan nyeri leher.
Untuk dapat mengurangi kekakuan otot atau nyeri punggung sampai batas tertentu, Mackintosh menyarankan untuk dapat melakukan peregangan seperti lunge atau squat yang lambat dan terkontrol, atau hanya duduk dalam posisi yang lebih ramah sendi.
Selain itu, duduk terlalu lama dikatakan membuat tubuh dalam keadaan siaga. Ketika Anda melakukannya cukup lama, metabolisme akan melambat, sirkulasi menyempit dan kemampuan untuk menangani glukosa terganggu.
Hal itu secara efektif mematikan beberapa otot terbesar tubuh, dengan hasil yang berkisar dari peningkatan ukuran pinggang hingga risiko diabetes.
Saran lain dari Mackintosh untuk mengatasi masalah penyakit metabolik atau postur tubuh akibat terlalu sering duduk adalah menjaga layar sejajar dengan mata dan kaki rata di lantai agar tulang belakang dan pinggul berada dalam posisi yang tidak terlalu menyakitkan.
Namun, cara termudah untuk membuat perbedaan yang signifikan adalah bangun setiap 15, 30, atau 60 menit.
"Ada banyak penelitian yang menyelidiki hal ini. Waktu 'break' yang optimal masih harus diidentifikasi, tetapi pada dasarnya, meskipun Anda memiliki volume 'waktu duduk' yang sama secara keseluruhan, tetapi membaginya dengan berdiri, ini jauh lebih baik untuk berbagai aspek kesehatan Anda. Bahkan berdiri sekali setiap 60 menit membantu," kata Mackintosh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Deretan Artis Menang Pilkada 2024, Rano Jadi Wagub Jakarta, Farhan Wali Kota Bandung Barat
- DPR Apresiasi Langkah Prabowo Tingkatkan Kesejahteraan Guru
- Menteri PPPA Arifah Choiri Sebut Sebagian Penyebab Kekerasan Anak Bermula dari Gawai
- Narapidana WNI Paling Banyak Dipenjara di Malaysia dan Arab
- Aktris Senior Rahayu Effendi Wafat
Advertisement
Hari Ini Jadwal SIM Keliling Malam Minggu di Sleman City Hall
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- TNI AL Bakal Uji Coba Senjata Khusus Kapal Perang di Latopslagab 2024
- Prediksi BMKG Jumat 29 November 2024: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hujan
- Masyarakat Indonesia Pindah ke Surganya Judi Online di Kamboja
- Menko Airlangga: 480 UMKM Dikurasi untuk Event Harbolnas 2024
- Waspada! Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan, Termasuk Jogja
- Pemerintah Akan Luncurkan Beasiswa Patriot
- Terungkap! Bukan Pertamax Penyebab Kerusakan Mesin Kendaraan di Cibinong, Ini Hasil Penelitiannya
Advertisement
Advertisement